MAKALAH
PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
DISUSUN OLEH : INTAN
RATNAWATI
DOSEN PEMBIMBING :
FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS
2012
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Allah SWT
mungkin saya tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa
besar pengaruh Pendapatan Nasional Indonesia terhadap bangsa Indonesia yang saya
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini saya susun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri sendiri maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Pendapatan Nasional Indonesia”
dan sengaja dipilih karena mendapatkan tugas dari dosen pembimbing dan perlu
mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
yang telah banyak membantu pembelajaran agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Terima
kasih.
Penulis
INTAN RATNAWATI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………………………1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………………………………..2
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH……………………………………………………………………………………………………………3
B. TUJUAN
PENULISAN…………………………………………………………………………………………………………………………3
C. IDENTIFIKASI MASALAH……………………………………………………………………………………………………………………3
D. PERUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN
1.PENGERTIAN PENDAPATAN
NASIONAL……………………………………………………………………………………………..5
2.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN NASIONAL
INDONESIA……………………………………………5
3.KONSEP DAN MENGHITUNG GNP (PDB), PDRB, GNP (PNB), NNP (PNN) , NNI, PI, dan DI………...6
4.INFORMASI
TANTANG PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA DARI TAHUN KE TAHUN……….11
5.PERBANDINGAN
PERKAPITA INDONESIA DENGAN NEGARA LAIN……………………………………….11
BAB III PENUTUP
SIMPULAN…………………………………………………………………………………………………………………………………………..13
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………………………………………..14
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
MASALAH
pendapatan nasional merupakan tolak ukur berhasil atau
tidaknya suatu Negara meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Pendapatan nasional
adalah proses kenaikan kapasitas mendapatkan upah, laba atau gaji dari suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan Suatu Negara
tersebut. Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolak ukur penilaian
Pendapatan Nasional dan Pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini
serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh ketinggalan dan mau tidak
mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber pertumbuhan
ekonomi tersebut.
Oleh karena itu mempelajari pendapatan nasional adalah hal
yang sangat penting bagi kita semua, karena para ekonom dan politisi dari semua
negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang menganut sistem kapitalis,
sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan menomorsatukan
pertumbuhan ekonomi (economic growth).
B.TUJUAN PENULISAN
Judul materi makalah ini sengaja dipilih agar pembaca dapat memperluas wawasan lebih luas
tentang pendapatan nasional khususnya di negara Indonesia, untuk mengetahui seberapa
besar dan sejauh mana pertumbuhan ekonomi Negara kita dan bagaimana cara supaya
Ekonomi Indonesia juga dapat meningkat seperti halnya dengan negara-negara
maju. Meningkatkan pendapatan nasional supaya rakyat dinegara Indonesia dapat
makmur seperti di Negara-negara maju, serta bagaimana cara-cara untuk
menghitung pendapatan nasional.
C. IDENTIFIKASI
MASALAH
Sesuai dengan judul makalah ini “ Pendapatan Nasional
Indonesia “ , maka disini akan membahas tentang materi Pendapatan Nasional
Indonesia. Dari Pengertian tentang pendapatan nasional , konsepn, kompenen,
Cara menghitung pendapatan nasional, serta informasi tentang pendapatan
nasional Indonesia yang terbaru saat ini.
D.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hasil survey dari masyarakat, ternyata mereka
banyak yang tidak mengerti tentang apakah yang dimaksud dengan pendapatan
nasional. Oleh karena itu akan dibahas dan dirinci tentang apapun yang
menyangkut pendapatan nasional , khususnya pendapatan nasional Indonesia.
1. Pengertian Pendapatan Nasional.
2. Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Nasional Indonesia.
3. Konsep Dan Menghitung GNP (PDB),
PDRB, GNP (PNB), NNP (PNN) , NNI, PI, dan DI.
4. Informasi Tentang Pendapatan Nasional
Indonesia Dari Tahun Ke Tahun.
5. Perbandingan Pendapatan Per Kapita
Indonesia Dengan Negara Lain.
BAB II
PEMBAHASAN
1.PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh
pendapatan yang diterima oleh penduduk dalam suatu negara selama satu tahun.
2.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN
NASIONAL INDONESIA.
2.1 Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan
hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan
tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang
dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat
harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan
penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan
dengan tingkat harga tertentu.
Konsumsi merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional. Jika terjadi perubahan permintaan
atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan
perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat
kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat
cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan
nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan
pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan
menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
2.2 Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total
untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka
waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian
dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi,
pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari
pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas
tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
2.3 Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen
penting dari pengeluaran agregat.
3. KONSEP DAN MENGHITUNG GNP (PDB), PDRB, GNP (PNB), NNP (PNN) , NNI, PI, dan DI.
3.1 Produk Domestik
Bruto (PDB)/Gross Domestic Product (GDP)
Sebelum kita dapat menghitung
pendapatan nasional terlebih dahulu kita harus tahu apa yang dimaksud dengan
Produk Domestik Bruto (PDB)/Gross Domestic Product (GDP), karena PDB merupakan
salah satu instrumen penting untuk dapat menghitung pendapatan nasional. PDB
merupakan nilai dari akhir keseluruhan barang/jasa yang dihasilkan oleh semua
unit ekonomi dalam suatu negara, termasuk
barang dan jasa yang dihasilkan warga negara lain yang tinggal di negara
tersebut.
Penghitungan nilai PDB dapat dilakukan atas dua macam dasar
harga yaitu :
PDB atas dasar harga berlaku,
merupakan PDB yang dihitung dengan dasar harga yang berlaku pada tahun
tersebut. PDB atas dasar harga berlaku berfungsi untuk melihat
dinamika/perkembangan struktur ekonomi yang riil pada tahun tersebut.
PDB atas dasar harga konstan,
merupakan PDB yang dihitung dengan dasar harga yang berlaku pada tahun
tertentu. PDB atas dasar harga konstan berfungsi untuk melihat pertumbuhan
ekonomi dari tahun ke tahun. Contohnya jika kita ingin mengetahui berapa persen
kenaikan PDB dari tahun 1998, 1999 dan tahun 2000, karena nilai/harga suatu
produk tiap tahun berubah-ubah maka kita harus mengubah nilai PDB tahun 1998
dan 1999 dengan dasar harga tahun 2000 sehingga akan terlihat dengan jelas
besaran kenaikan dari tiap tahunnya.
3.2 Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB)
Pembangunan suatu daerah dapat
berhasil dengan baik apabila didukung oleh suatu perencanaan yang mantap
sebagai dasar penentuan strategi, pengambilan keputusan dan evaluasi
hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai. Dalam menyusun perencanaan pembangunan
yang baik perlu menggunakan data-data statistik yang memuat informasi tentang
kondisi riil suatu daerah pada saat tertentu sehingga kebijakan dan strategi
yang telah atau akan diambil dapat dimonitor dan dievaluasi hasil-hasilnya.
Salah satu indikator ekonomi makro yang biasanya digunakan untuk mengevaluasi
hasil-hasil pembangunan di suatu daerah dalam lingkup kabupaten dan kota adalah
Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB kabupaten/kota menurut lapangan usaha
(Industrial Origin).
Penghitungan PDRB
diperoleh melalui tiga pendekatan :
v
Pendekatan Produksi
Dalam
pendekatan ini PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan
oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu (satu
tahun). Unit produksi dalam penyajiannya dikelompokkan dalam 9 sektor atau
lapangan usaha yaitu:
§
Pertanian.
§
Pertambangan dan Penggalian.
§
Industri Pengolahan.
§
Listrik, Gas, dan Air Bersih.
§
Bangunan.
§
Perdagangan, Hotel, dan Restoran.
§
Pengangkutan dan Komunikasi.
§
Jasa Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan.
§
Jasa-jasa.
v
Pendekatan Pendapatan
Menurut pendekatan pendapatan,
PDRB adalah penjumlahan semua komponen permintaan terakhir, yaitu:
§
Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga
swasta yang tidak mencari untung.
§
Konsumsi pemerintah.
§
Pembentukan modal tetap domestik bruto.
§
Perubahan stok.
§
Ekspor neto, dalam jangka waktu tertentu
(biasanya satu tahun). Ekspor neto adalah ekspor dikurangi impor.
v
Pendekatan Pengeluaran
Menurut
pendekatan pengeluaran, PDRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh
faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam
jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang
dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan. Semua
hitungan tersebut sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung
lainnya.
Dalam
pengertian PDRB kecuali faktor pendapatan, termasuk pula komponen penyusutan
dan pajak tidak langsung neto. Jumlah semua komponen pendapatan ini menurut
sektor disebut sebagai nilai tambah bruto sektoral. Produk domestik bruto
merupakan jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor (lapangan usaha).
Dari 3
pendekatan tersebut secara konsep jumlah pengeluaran tadi harus sama dengan
jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan harus sama pula dengan jumlah
pendapatan untuk faktor-faktor produksinya. Selanjutnya produk domestik
regional bruto yang telah diuraikan di atas disebut sebagai Produk Domestik
Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar, karena mencakup komponen pajak tidak
langsung neto.
3.3 Produk Nasional
Bruto (PNB)/Gross National Product (GNP)
Produk Nasional Bruto (PNB)/Gross
National Product (GNP) adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh
faktor-faktor produksi milik warga negara baik yang tinggal di dalam negeri
maupun di luar negeri, tetapi tidak termasuk warga negara asing yang tinggal di
negara tersebut, atau dengan kata lain PNB/GNP adalah jumlah Produk Domestik
Bruto ditambah dengan pendapatan neto dari luar negeri (penghasilan neto)
adalah penghasilan dari warga negara yang bekerja di luar negeri dikurangi
penghasilan warga negara lain yang bekerja di dalam negeri).
Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut : PNB = PDB +
Pendapatan Neto dari luar negeri (Net Factor Income from Abrood)
di mana,
ü
PNB =
Produk Nasional Bruto/Gross National Product (GNP).
ü
PDB =
Produk Domestic Bruto/Gross Domestic Product (GDP).
ü
Pendapatan
Neto = Pendapatan dari warga
negara yang tinggal di luar negeri dikurangi pendapatan warga negara asing yang
bekerja di dalam negeri.
Contoh :
Hardi warga negara Indonesia,
bekerja di Indonesia dengan pendapatan Rp2.000.000,00 Paul warga negara asing
tinggal dan bekerja di Indonesia, pendapatan Rp3.000.000,00 Ali warga negara
Indonesia tinggal dan bekerja di luar negeri dengan pendapatan Rp1.000.000,00.
Maka PDB (GDP) = pendapatan Hardi + pendapatan Paul =
Rp2.000.000,00 + Rp3.000.000,00 = Rp5.000.000,00.
Penghasilan Neto = pendapatan Ali − pendapatan Paul =
Rp1.000.000,00 − Rp3.000.000,00 =
-Rp2.000.000,00,
dengan menerapkan
rumus di atas dapat kita ketahui PNB adalah:
PNB (GNP) = PDB +
Penghasilan Neto
=
Rp5.000.000,00 + (- Rp2.000.000,00)
= Rp3.000.000,00
3.4 Produk Nasional
Neto (PNN)/Net National Product (NNP)
Sering disebut pula Net National Product atas dasar harga
pasar yaitu GNP dikurangi depresiasi/penyusutan atas barang modal dalam proses
produksi selama satu tahun.
Persamaan matematiknya: NNP = GNP - Depresiasi
Contoh:
Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku
2.007.191,1 milliar rupiah dan depresiasi/penyusutan sebesar 104.337,9 milliar
maka: NNP = 2.007.191,1
− 104.337,9 = 1.902.853,2 milliar
3.5 Pendapatan
Nasional Neto/Net National Income (NNI)
Juga sering disebut Net National
Product (NNP) atas dasar biaya faktor produksi atau Pendapatan Nasional Neto
atau Net National Income (NNI) adalah NNP dikurangi pajak tidak langsung yang
dipungut pemerintah, atau jika kita menghitung dari GNP dapat kita rumuskan: NNI
= GNP - Depresiasi - Pajak tidak langsung
Contoh:
Pada tahun 2003 GNP Indonesia
atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar rupiah, sedangkan
depresiasi/penyusutan sebesar 104.337,9 milliar dan pajak tidak langsung
dikurangi subsidi sebesar 85.272,2 milliar maka:
NNI = 2.007.191,1
− 104.337,9 − 85.272,2
=
1.817.519 milliar
3.6 Pendapatan
Perseorangan/Personal Income (PI)
Personal Income adalah pendapatan
yang diterima oleh setiap lapisan masyarakat dalam satu tahun. Pendapatan
nasional tidak semuanya diterima oleh pemilik faktor produksi karena ada
sebagian pendapatan yang tidak dibagikan antara lain: laba yang ditahan, pajak
perseorangan, iuran jaminan sosial dan transfer payment/bantuan sosial
(misalnya untuk masyarakat miskin, penyandang cacat, veteran, dan lain-lain).
Rumusan untuk menghitung PI adalah : PI = NNI - (Laba ditahan
+ pajak perseorangan + iuran jaminan sosial + transfer payment)
3.7 Pendapatan
Disposibel/Disposible Income (DI)
Disposible Income adalah Personal
Income setelah dikurangi pajak langsung (misalnya pajak bumi dan bangunan,
pajak kendaraan bermotor dan sebagainya). Disposible income merupakan
pendapatan yang siap digunakan, baik untuk keperluan konsumsi maupun ditabung.
Rumusan untuk menghitung DI adalah : DI = PI - Pajak Langsung
Tabungan (saving) yang disimpan
di lembaga keuangan resmi (Bank) akan dapat menambah pendapatan nasional
karena, saving ini akan dimanfaatkan untuk investasi, lewat investasi inilah
pendapatan nasional dapat meningkat.
Jika penjelasan tentang pendapatan nasional kita buat urutan
akan terlihat seperti di bawah ini:
GDP > GNP > NNP > NNI > PI > DI
Perbandingan mengenai indikator pendapatan nasional akan
lebih jelas bila kita menerapkan dalam angka:
GDP
Rp.
100.000,00
Pendapatan Neto dari
LN Rp. 10.000,00
-
GNP
Rp. 90.000,00
Depresiasi/Penyusutan Rp. 5.000,00
-
NNP
Rp. 85.000,00
Pajak tidak langsung
Rp. 3.000,00 -
NNI
Rp.
82.000,00
• Laba ditahan
Rp. 7.500
• PPh Persh.
Rp. 2.500
• Iuran Sosial
Rp. 1.000 +
Rp. 11.000,00 -
PI
Rp.
71.000,00
Pajak Langsung Rp. 5.000,00 -
6. DI
Rp. 66.000,00
Konsumsi Rp. 47.000,00 -
Tabungan
(saving) Rp. 19.000,00
4. INFORMASI TENTANG PENDAPATAN
NASIONAL DI INDONESIA DARI TAHUN KE TAHUN.
Tahun
|
Income Perkapita (US$)
|
2006
|
1.660,00
|
2007
|
1.946,00
|
2008
|
2.271,20
|
2009
|
2.590,10
|
2010
|
3.004,9
|
2011
|
3.550,00
|
5 .PERBANDINGAN PENDAPATAN PER KAPITA
INDONESIA DENGAN NEGARA LAIN.
Pendapatan per kapita Indonesia jika dibandingkan dengan
negara-negara di Asia Tenggara, ternyata masih termasuk rendah. Untuk lebih
jelasnya, lihat tabel 1.2.
Sementara itu, pertumbuhan PNB Riil Per Kapita di dunia dapat
Anda pelajari tabel 1.3.
Berdasarkan tabel 1.3, secara umum
pada tahun 1998 pertumbuhan PNB Riil Per Kapita di dunia mengalami penurunan
sebagaimana halnya Indonesia kecuali negara-negara tertentu seperti Amerika
Serikat, Jerman, Kanada dan Perancis. Hal ini terjadi, karena di dunia yang
arus globalisasinya semakin gencar, kejadian atau masalah yang terjadi di suatu
negara atau kawasan tertentu akan berdampak pula pada negara lainnya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan yang
diterima oleh penduduk dalam suatu negara selama satu tahun.
Faktor yang
mempengaruhi pendapatan nasional Indonesia adalah Permintaan dan
penawaran agregat, Konsumsi dan tabungan, Investasi.
Produk Nasional Bruto (PNB)/Gross
National Product (GNP) adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh
faktor-faktor produksi milik warga negara baik yang tinggal di dalam negeri
maupun di luar negeri. dirumuskan sebagai berikut : PNB = PDB + Pendapatan Neto dari luar negeri (Net Factor Income from
Abrood).
Net National Product atas dasar
harga pasar adalah GNP dikurangi depresiasi/penyusutan atas barang modal dalam
proses produksi selama satu tahun. Rumusnya
adalah : NNP = GNP – Depresiasi.
Net National Income (NNI) adalah
NNP dikurangi pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah, atau jika kita
menghitung dari GNP dapat kita rumuskan: NNI
= GNP - Depresiasi - Pajak tidak langsung.
Personal Income adalah pendapatan
yang diterima oleh setiap lapisan masyarakat dalam satu tahun. Rumus PI adalah : PI = NNI - (Laba ditahan +
pajak perseorangan + iuran jaminan sosial + transfer payment).
Disposible Income adalah Personal
Income setelah dikurangi pajak langsung (misalnya pajak bumi dan bangunan,
pajak kendaraan bermotor dan sebagainya). Rumus
DI adalah : DI = PI - Pajak Langsun.
Pendapatan per kapita Indonesia
jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, ternyata masih
termasuk rendah.
secara umum pada tahun 1998
pertumbuhan PNB Riil Per Kapita di dunia mengalami penurunan sebagaimana halnya
Indonesia kecuali negara-negara tertentu seperti Amerika Serikat, Jerman,
Kanada dan Perancis. Hal ini terjadi, karena di dunia yang arus globalisasinya
semakin gencar, kejadian atau masalah yang terjadi di suatu negara atau kawasan
tertentu akan berdampak pula pada negara lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Eko,
Yuli. 2009. Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA
Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional : Jakarta.
www.google.com
Mulyati,
sri Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional : Jakarta.
Roshidi
Suherman. Pengantar Teori Ekonomi.surabaya: Raja Wali Pers, 2009.
8 komentar:
kak izin save yaa
silahkan :)
iziin copy ya
okee ..
kakak dosen apa mahasiswa
izin copy paste ya mba :)
izin copy ya mbak
Izin copy ya kak.. jelas bgt pembahasannya
Posting Komentar